Putra pertama saya (yaa anak saya laki laki) yang kami beri nama Raden Prajata Arsa Najendra, yang artinya Anak Shaleh Pertama yang (InshaAllah) Sehat, Kuat dan Bahagia, lahir 30 April 2015 pukul 06:40 menit WIB melalui proses persalinan Sectio Caesar di RS Eka Hospital BSD.
Pemilihan Dr Wiku ini bukan dengan tidak ada alasan khusus, mengingat sebenernya saya program hamilnya di Prof Endy M Moegni SpOg. Waktu itu, memasuki kehamilan bulan ke 5 Prof Endy menyarankan saya melakukan test darah dan USG 4D, tidak ada rujukan khusus untuk USG 4D, namun Prof Endy menyarankan saya bertemu DR Bambang di klinik Moegni Menteng (kliniknya Prof Endy), setelah saya dan suami pertimbangkan rasanya kami ingin mencari DR dan dan RS yang dekat dengan rumah saja, kebetulan karena kami sementara akan tinggal di daerah BSD jadi kami memutuskan untuk memilih RS EKA HOSPITAL BSD, pemilihan RS nya sendiripun karena dokter yang saya cari hanya praktek di sana. Yak, setelah saya searching puluhan artikel, saya memutuskan untuk USG 4D di DR Wiku.
Hari itu Jumat, 20 Februari 2015, saat usia kandungan saya menginjak 27 Minggu 3 hari, pertama kalinya saya menjumpai Dr Wiku, pembawaanya yang "jawa banget" langsung deh bikin sreg, apalagi begitu masuk ruangan USG, Dr Wiku bilang "Yuk Mbak, Bismillah kita tengok dedenya"
Duh degdegan banget rasanya mau USG 4D, excited tapi sekaligus takut juga, ketakutan semua ibu-ibu pada umumnya, takut kenapa - kenapa sama bayi dikandungannya. Satu persatu dicek dijelaskan dengan sangat detail, detail sekali, tulang punggung, tulang jari jemari, retina mata, katup jantung, begitu dokter bilang semua "Sehat mbak" rasanya legaaaa banget. Dari situ karena komunikasi dengan dokter Wiku ini nyaman, saya mulai pindah kontrol bulanan. Apalagi begitu selesai melakukan USG 4D, saya hanya di banderol 400ribuan saja! padahal USG 4D umumnya pasti diatas 1 jutaan kan?
Singkat cerita, Datanglah hari itu. Tanggal 29 April 2015. Saya dan suami berangkat dari rumah pukul 11 malam (datang malam agar semua prosedur persiapan SC bisa dilaksanakan dengan tidak terburu - buru) rasanya malam itu, malam panjang. Malam terakhir buah hati kami ada didalam rahim saya, malam terakhir saya membayangkan seperti apa wajahnya, seperti apa rupanya. Rasa bahagia mengalahkan ketakutan saya akan sayatan - sayatan yang akan saya terima esok pagi. Suami saya? setia mendapingi saya, menyiapkan semua kebutuhan saya saat itu. Rasanaya, melihat suami saya yang begitu siaga dari awal kehamilan sampai detik - detik persalinan, adalah kebahagian yang tidak mengalahkan kebahagian memiliki anak pertama ini :)
untuk cerita persalinannya saya bahas besok yah, kebetulan suami saya sudah jemput saya nih dikantor. Selamat malam :)
No comments:
Post a Comment