Setelah suntik ovidrel itu, dalam minggu yang sama saya melakukan perjalan dinas ke Makassar lanjut ke Manado kurang lebih 4 hari tiga malan, setelah itu saya lanjut liburan singkat (tanpa suami) ke Singapore - Malaysia - Malacca selama 6 hari 5 malam. Pulang liburan saya punya waktu istirahat di rumah sekitar seminggu sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Malang dan Pasuruan. Seingat saya waktu itu saya sempat merayakan ulang tahun pernikahan yang pertama dengan suami. Besoknya saya berangkat ke Surabaya, Malang dan Pasuruan, nah mumpung lagi disana sekalian dinas saya juga liburan. Saya mengunjungi paralayang di batu, ke Batu secret zoo, Jatim Park 1 dan 2, ke Museum angkut, Museum Satwa, dan Batu night spectaculer. dan gatau kenapa kok cape banget rasanya liburan kali ini. Sepulangnya dari Malang, saya berencana berangkat ke Bali minggu depan, keberangkatan ini juga untuk dinas, jadi bagian dari pekerjaan saya ini adalah mengisi training standar pelayanan, kualiti kontrol dan beauty class, hal ini lah yang membuat saya harus hilir mudik terbang kesana sini.
Hari itu, sebelum suami saya berangkat kerja, saya yang merasa kurang enak badan memutuskan untuk tidak berangkat kerja. Setelah saya ingat - ingat, ini sudah pertengahan September dan saya belum menstruasi (padahal ada obat yang harus saya konsumsi untuk hari ke 3 Menstruasi) Sebenernya setengah hati sih minta tolong suami beli test pack, takut kecewa lagi, apalagi telat mensnya juga baru 5 hari. Akhirnya suami saya membelikan saya test pack, dan pergi berangkat ngantor. Tanpa menunggu lama, segera setelah suami saya berangkat kantor saya membuka bungkusan test pack dan melakukan test urin. Hasilnya?
Seneng banget langsung jelas dua garis merah!! tanpa basa basi, langsung saya kirim fotonya via whatsapp ke suami dengan captions "nanti malem kita ke dokter ya sayang" hahaha
Suami saya senang sekali mendengar berita ini, tapi kita simpan berita baik ini dulu berdua, karena kita sudah punya pengalaman pahit di kehamilan yang pertama.
Malamnya kita ke RS Bunda Dalima di BSD, hasilnya sangat mengecewakan karena dokternya malah meragukan kehamilan saya. Saya malah di suruh test pack ulang (dan tetep aja hasilnya 2 garis merah terang), USG yang dilakukan juga hanya USG dari atas lapisan perut (yaelah dok mana keliatan lah kalo baru setitik di USG dari atas)
Akhirnya karena penasaran, besoknya kita berangkat ke RS Hermina Podomoro dan bertemu dengan dokter Paul Wiryawan SpOg (dokter yang mendiagnosa keguguran saya pada kehamilan pertama). Alasan kami tidak berangkat ke Prof Endy karena ngantrinya harus menunggu seminggu lagi hiks, singkat cerita, saya hanya diam menunggu sampai muncul ucapan dokter Paul saat melakukan USG Intravaginal "Nah ini ada, masih kecil sekali, nanti kita lihat dua minggu lagi ya, tapi secara posisi sudah aman, janinnya di dalam rahim"
Rasanya legaaa banget mendengar dokter menyatakan saya benar positif hamil dengan usia kurang lebih 5 minggu. Semoga kehamilan yang sekarang sehat sempurna dan aman lancar sampai melahirkan nanti. Aamiin YRA. Oiya saking khawatirnya sama kandungan, akhirnya saya membatalkan perjalanan dinas saya ke Bali, padahal tiket pesawat, hotel dll sudah Issued. Tapi demi adik bayi, kita memutuskan untuk lebih berhati-hati dalam menjaganya. :)